SHARE

Majukan Desa? Tekad Perangi Korupsi (Ditagih) carapandang.com

Suatu Masa
Pernah membaca kisah kebajikan sosok Kepala Kejaksaan Tinggi (kini purna tugas) suatu daerah yang memilih “jalan perang” terhadap para penggarong – Koruptor penjarah uang rakyat.

Ia melawan kegilaan Korupsi berjumlah miliaran rupiah yang merajai di berbagai level instansi pemerintahan daerah. Seperti ada kasus Bantuan Sosial (Bansos), kasus penggelapan aset, dana hibah serta kasus-kasus mega korupsi terpendam lama yang tidak tersentuh penanganannya.

Sikapnya itu adalah harusnya, tidak hanya sekedar mengilhami yang lain untuk larut ikut-ikutan mencetak kitab kebajikannya sendiri-sendiri.

Melainkan perlu di catat, bahwa ia telah mewariskan kemajuan dan ketinggian capaian dalam sejarah. Sebab memerangi korupsi, sama halnya ia telah membangun Perpustakaan, menyuapi makan, menyiapkan nutrisi dan gizi yang baik bagi beberapa lapis generasi ke depan. 

Bukankah kita semua sama-sama tahu Korupsi ialah pangkal kemiskinan, kebodohan, kemelaratan, gizi buruk, busung lapar, buta aksara serta korupsi pula pemutus mata rantai harapan-harapan pembangunan sumber daya lainnya.

Baru-baru ini, seorang pemuda dari pelosok tanah leluhurnya mendatangi gedung merah putih, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk melaporkan dugaan kejahatan kerah putih rasuah di daerah.

Langkahnya seketika heboh bagai viral berita peristiwa-peristiwa skandal yang tayang dalam dunia entertaint karena di muat oleh banyak media-media nasional mainstream.

Tetapi bukannya memberikan rasa legw, tekad yang di ambil oleh sang pemuda seolah sia-sia semata. Sengaja diluputkan? Tak ada tepuk sorak-sorai, apa yang lain telah “berdamai” dengan koruptor? Atau seperti lazimnya, mencurigai aksi demikian itu tendensius receh setali tiga uang?

Meskipun pula kasat mata, dalil laporan berdasarkan rilis hasil temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) perwakilan di daerah yang menemukan potensi kerugian negara dengan nominal yang fantastis.

Kenapa sepi dari satu-dua pihak (kawanan perjuangan) yang bergairah lantas terdorong semangat berkolaborasi dengannya. Proaktif lakukan re-kreativitas aksi-aksi simbolik konkret (terus-menerus) tidak mengenal jeda sebagai bentuk pengawalan terhadap kerja serius KPK dalam menindaklanjuti laporan.

Halaman :
Tags
SHARE