SHARE

istimewa

CARAPANDANG.COM - Dunia semakin berbelas kasih kepada pengungsi, menurut survei oleh lembaga survei Ipsos yang diterbitkan pada Jumat.

Temuan itu menunjukkan perang di Ukraina telah meningkatkan keterbukaan publik terhadap orang-orang yang melarikan diri dari perang atau penindasan.

Sekitar 78 persen orang di 28 negara percaya bahwa mereka yang melarikan diri dari konflik atau penganiayaan harus dapat berlindung di negara lain, naik dari 70 persen dalam survei pada 2021.

Lebih sedikit orang juga percaya perbatasan harus sepenuhnya ditutup untuk pengungsi, dengan 36 persen setuju dalam jajak pendapat pada Jumat, dibandingkan 50 persen tahun sebelumnya. Angka-angka itu sebagian mencerminkan penurunan kekhawatiran terkait pandemi virus corona.

Survei Ipsos tentang sikap terhadap pengungsi melibatkan 20.505 orang dari 28 negara, termasuk Australia, Argentina, China, Prancis, Inggris, Polandia, Swedia, Turki, dan Amerika Serikat.

"Cara pandang dan perasaan menjadi lebih baik sejak tahun lalu di sebagian besar negara yang disurvei. Keadaan ini menunjukkan bahwa krisis Ukraina telah meningkatkan keterbukaan publik terhadap pengungsi dan membalikkan beberapa kekhawatiran yang ditimbulkan oleh pandemi," kata Ipsos.

Konflik Ukraina telah memaksa lebih dari 6,5 juta orang mengungsi ke negara tetangga.

Sebuah laporan oleh badan PBB menunjukkan pada Kamis bahwa sekitar 89,3 juta orang mengungsi secara paksa di seluruh dunia sebagai akibat dari penganiayaan, konflik, pelecehan dan kekerasan pada akhir 2021.

Sejak itu, jutaan orang lagi telah meninggalkan Ukraina atau mengungsi di wilayah perbatasannya. Kenaikan harga terkait ekspor biji-bijian yang diblokir akan memicu lebih banyak pengungsian di tempat lain.