SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Pandemi COVID-19 telah berdampak luas terhadap berbagai aspek kehidupan, tidak terkecuali aspek pembelajaran, kesehatan, perlindungan, dan kesejahteraan anak-anak sebagai generasi masa depan.  Oleh karena itu,  kehidupan berkelanjutan berdampingan dengan alam pascapandemi menjadi hal penting untuk diwujudkan.

"Berbicara tentang kehidupan pascapandemi kita juga harus memikirkan cara untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan sehingga anak-anak kita di masa depan masih tetap bisa hidup berdampingan dengan alam," kata Menteri Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim pada pertemuan pertama G20 tentang pendidikan dan kebudayaan pada 9 Februari 2022.

Semangat itulah yang menjadi tujuan utama dari rangkaian kegiatan kebudayaan yang melibatkan para pegiat budaya dari Indonesia dan negara-negara G20 lainnya.

Melalui rangkaian kegiatan G20 di bidang kebudayaan, Indonesia berupaya untuk mengajak negara dan masyarakat dunia untuk mewujudkan kehidupan berkelanjutan dengan kembali ke akar budaya.

Itulah mengapa pertemuan menteri G20 bidang kebudayaan (G20 Culture Ministers Meeting/CMM) sangatlah penting. G20 CMM merupakan puncak penyelenggaraan acara G20 di bidang kebudayaan yang mengusung tema "Budaya untuk Hidup Berkelanjutan".

Pada acara pertemuan tingkat Menteri G20 bidang kebudayaan itu pada Selasa (13/9) di Yogyakarta, Indonesia mengangkat dua topik utama yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek RI.

Dua topik utama yang dibahas pada G20 CMM, yaitu pertama, cara memobilisasi sumber daya kebudayaan untuk mengarusutamakan upaya pemulihan berkelanjutan. Kedua, inisiasi mekanisme pendanaan global untuk seni dan budaya yang terdampak pandemi.

Halaman :
Tags
SHARE