SHARE

Istimewa

CARAPANDANG - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggelar dialog budaya Ruwat Nusantara bersama 100 tokoh adat dari seluruh Indonesia dalam rangkaian kegiatan G20 di bidang kebudayaan.

Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Hilmar Farid di Yogyakarta, Minggu, menyampaikan bahwa semangat pertemuan itu adalah dalam upaya bersama untuk pemulihan dan upaya tetap kuat seperti kuatnya Yogyakarta melestarikan budayanya, sejalan dengan tema G20 Presidensi Indonesia "Recover Together, Recover Stronger".

"Yogyakarta merupakan contoh pelestarian budaya yang berhasil di Indonesia, dan di tempat ini sekarang penjaga-penjaga kebudayaan bertemu, bapak dan ibu adalah pelestari kearifan lokal dan praktik-praktik kebudayaan yang mendukung bumi lestari," ucap Hilmar Farid dalam pertemuan dialog budaya di Yogyakarta.

Wakil Gubernur Daerah Istimewa (D.I.) Yogyakarta Paku Alam X dan Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid bertemu dengan perwakilan masyarakat adat dari seluruh Indonesia di Kompleks Kepatihan Malioboro Yogyakarta.

Pertemuan itu merupakan rangkaian acara Ruwat Nusantara yang merupakan bagian dari agenda G20 bidang kebudayaan yang dilaksanakan di kawasan Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah hingga 14 September 2022.

Menuju Kompleks Kepatihan, para perwakilan masyarakat adat itu menggunakan pakaian adat masing-masing berangkat dengan delman.

Sedikitnya 30 delman disiapkan untuk mengantarkan 100 orang perwakilan masyarakat adat dari seluruh Indonesia.

Wakil Gubernur Paku Alam X mengucapkan selamat datang kepada seluruh rombongan di Provinsi D.I. Yogyakarta dan menyampaikan kekaguman dengan pakaian yang dikenakan para peserta.

Halaman :
Tags
SHARE