SHARE

Istimewa

Masyarakat Indonesia hampir setiap hari mengkonsumsi produk tempe, tahu, kecap, dan lainnya yang bahan bakunya dari kedelai.

Namun, kebutuhan kedelai hingga kini masih dipasok impor karena kualitasnya cukup bagus juga harganya lebih murah.

Pihaknya optimistis Indonesia mampu memenuhi produk kedelai dalam negeri tanpa impor.

Bahkan, persediaan beras pun kini mencukupi kebutuhan pangan masyarakat dan tidak impor.

"Kami minta petani terus mengembangkan komoditas kedelai benih varietas lokal dengan produktivitas tinggi sehingga dapat penuhi kebutuhan pangan masyarakat," katanya.

Ia mengatakan, Provinsi Banten diharapkan kedepan bisa menjadi pusat pengembangan benih komoditas lokal dengan produktivitas tinggi, seperti Dega dan Migo.

Pengembangan benih produktivitas tinggi di Kabupaten Serang hasil ciptaan pakar pertanian Prof Ali.

Karena itu, pihaknya meminta Prof Ali juga membantu pengembangan sumber benih di Provinsi Banten.

Di sejumlah daerah lainnya juga dikembangkan benih varietas lokal dengan produktivitas 2-5 ton/hektare.

"Kami bertekad Indonesia mampu memenuhi ketersediaan kedelai sehingga tidak dipasok impor dari luar negeri lagi," katanya.

Halaman :
Tags
SHARE